Rabu, 10 September 2014

Tugu Equator Santan Ulu, Kutai Kartanegara


Saat itu kebetulan saya lagi dalam perjalanan dari kota Bontang menuju Samarinda. Ditengah perjalanan ada beberapa wisata yang menjadi kebanggaan dari daerah ini. Ada wisata alam serta desa budaya yang sangat kental dengan adat dan upacara suku Dayak. Suku Dayak merupakan suku asli Kalimantan. Solo traveling…?? Bagi yang belum pernah mungkin akan menjadi sesuatu yang menakutkan karena disini hanya kita yang akan menentukan kemana kita akan menuju dan apa yang kita lakukan semuanya bisa menjadikan sesuatu yang akan sangat menyenangkan bahkan sebaliknya akan menjadikan sesuatu yang membosankan. Pagi ini persiapan terakhir yaitu mengecek kondisi kendaraan. Setelah kiranya cukup, mulailah perjalanan hari ini. Udara dingin yang masih menyelimuti sebagian jalan di kota Bontang ini menyambut perjalananku. Tempat pertama yang ingin saya kunjungi adalah Tugu Equator yang mana ada dua tempat yang pertama saya lewati ini yang ada di gerbang masuk di Kota Bontang dan yang ada di daerah Santan Ulu yang masuk dalam wilayah Kutai Kartanegara. Lokasinyapun sangat strategis karena letaknya tidak jauh dari jalan utama provinsi yang menghubungkan Bontang-Samarinda. Jaraknya hanya beberapa ratus meter aja dari jalan raya bahkan yang ada di Bontang tak kurang dari 5m kita sudah sampai di bangunannya. Di sini garis Equator ditandai dengan sebuah bangunan yang tingginya ±10 m yang dapat menampung sekitar 10-15 orang. 

Bangunan tugu equator di Bontang
Bangunan tersusun rapi oleh kayu ulin serta ukiran-ukiran khas Kalimantan di setiap tiangnya dan di bawahnya terdapat beberapa tanda yang menunjukkan jarak ke kota-kota besar di dunia seperti jarak dari tugu ini ke Jakarta, Singapura, bahkan jarak ke Washington tertulis disini. 
 
Jarak dari Bontang-Rio de Jeneiro
Jarak Bontang-Dubai

Dan sebuah prasasti peresmian terdapat d bagian bawah bangunan. 

Setelah cukup saya melanjutkan perjalanan selanjutnya yaitu tugu equator yang ada di daerah Santan Ulu. Pagi itu sekitar jam 8 WITA saya sampai di Tugu Equator yang ada di Santan Ulu ini. 
Papan nama yang ada di sisi jalan raya
Hal pertama yang ada dibenakku saat menginjakkan kaki disini adalah suatu bangunan penanda tengah-tengah Bumi yang begitu menawan. Kondisi bangunannya masih bagus namun seperti tak ada perhatian dari warga sekitar sehingga tempat ini sangat sepi.
Tugu Equator yang ada di Santan Ulu, Kukar
Jalan masuk ke bangunan ini sudah bagus. Meskipun di tempat ini untuk sarana parkirnya lumayan luas yang ada di depan bangunan. Tempat sampah dan toilet tersedia disini sayangnya saat saya berkunjug tak ada seorangpun disini bangunanpun terkunci rapat sehingga saya tak tahu apa yang sebenarnya ada di dalam bangunan ini. Informasipun tak banyak saya dapatkan karena memang di tempat ini minim sekali akan informasi sejarah ataupun informasi-informasi tentang bangunan ini yang biasa ditempat di sebuah mading. Saat itu saya sempat bertemu dengan salah satu warga yang sedang mengambil air untuk memasak saya berniat untuk sedikit mengali informasi tentang tempat ini dan saya sedikit kecewa karena Beliau tidak banyak tahu tentang tempat ini. Hanya sedikit informasi yang saya dapat yaitu disini dua kali dalam setahun ada suatu perayaan yaitu hari tanpa bayangan. Di desa Santan Ulu ini kita dapat menikmati fenomena alam itu. Secara ilmiah hari tanpa bayangan disebut sebagai Transit Utama yakni saat matahari berada di titik Zenith sebuah tempat. Jika di sebuah tempat tersebut terjadi hari tanpa bayangan maka matahari tengah singgah tepat di titik atas wilayah tersebut. Fenomena tersebut memang tak pengaruh apa-apa akan tetapi di Indonesia hanya terjadi di beberapa tempat yang dilalui garis khatulistiwa yang salah satunya berada di desa Santan Ulu, kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Akhirnya saya berjalan mengelilingi area bangunan ini. Berharap ada informasi lain yang saya dapatkan. Dan ternyata hanya prasasti peresmian yang menyatakan bahwa tugu ini diresmikan tahun 1993 dan sempat ada pemugaran dan renovasi pada tahun 2011 lalu. 
Prasasti saat peresmian tahun 1993
Prasasti renovasi pada tahun 2011
Diatas bangunan ada sebuah symbol anak panah yang ada ditengah-tengah Bumi yang menandakan arah utara dan selatan.

Kordinat tugu equator di Santan Ulu, Kukar
Setelah cukup berkeliling di Tugu Equator yang ada di Santan Ulu ini akhirnya saya melanjutkan perjalanan lagi. Semoga tempat ini bisa menjadi daya tarik wisata disini karena tak banyak tugu seperti ini yang ada di Indonesia. Sehingga memiliki daya pikat untuk pariwisata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar