Setelah
kami mengunjungi Museum kayu kami ingin ke Planetarium Jagad raya,
perjalanan di Tenggarong yang pertama ini sangat minim sekali
informasi dan juga kami berempat belum pernah mengunjungi obyek-obyek
wisata disini. Ya bermodalkan browsing dan mengandalkan gps handphone
kami ingin mengunjungi obyek wisata dsini. Lokasi Planetariun ini
sendiri dipinggir jalan utama bangunanya menghadap ke Sungai Mahakam.
Tak lama kami sampai di Planetarium. Saat masuk saya agak ragu karena
disini sangat sepi, akhirnya kami ke pusat informasi dan
bertanya-tanya tentang Planetarium ini.
Planetarium
menjadi salah satu wahana pendidikan yang memungkinkan masyarakat
umum mengenal objek-objek langit yang tersebar di seluruh penjuru
jagat raya. Melalui proyektor khusus di dalam ruangan berbentuk kubah
ini, pengunjung dapat menyaksikan proyeksi dari berbagai benda langit
dalam suatu format pertunjukan yang cukup atraktif. Saat ini,
Indonesia memiliki tiga unit planetarium, salah satunya terdapat di
Tenggarong, Kalimantan Timur. Kompleks planetarium yang berada di
sebelah utara kompleks Museum Mulawarman, tepatnya di Jalan
Diponegoro, Tenggarong, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, ini
merupakan planetarium ketiga setelah Planetarium Jakarta dan
Surabaya.
Planetarium
yang diberi nama Planetarium Jagad Raya itu didirikan pada tahun 2002
oleh Bupati Kutai Kartanegara dan diresmikan pada 16 April 2003 oleh
Wakil Presiden RI ketika itu, Hamzah Haz. Pembangunan planetarium ini
merupakan bagian dari program Gerbang Dayaku (Gerakan Pengembangan
dan Pemberdayaan Kutai) yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten
Kutai Kartanegara. Selain pertunjukan simulasi langit, Planetarium
juga memiliki ruang pameran yang berisikan 52 buah poster tentang
objek-objek di tata surya, galaksi, dan alam semesta. Ada pula
perpustakaan dengan ruang baca lesehan, serta 2 buah teleskop yang
sering digunakan ketika ada acara pengamatan benda langit.
Kegiatan
lain yang dilakukan Planetarium adalah kerja sama pengamatan hilal
bulan Ramadhan dan Syawal bersama Observatorium Bosscha dan
Kemenkominfo, pengamatan langit malam dalam rangka Global Astronomy
Month April 2011, pengamatan Matahari, serta astrofotografi. Beberapa
kegiatan ditujukan untuk umum secara gratis, sedangkan lainnya
dilakukan tertutup bagi umum.
Planetarium
ini menggunakan proyektor bintang Sky Master ZKP-3 produksi
Carl-Zeiss Jerman sebagai proyektor utamanya. Selain proyektor utama,
terdapat sembilan proyektor lain, yaitu delapan proyektor slide yang
enam di antaranya memiliki kemampuan allsky projection dan sebuah
proyektor meteor. Ruang pertunjukan di planetarium ini berada di
lantai dua dengan kapasitas maksimal 92 tempat duduk. Ruangan ini
berbentuk kubah dengan diameter 11 meter.
Wahana
ini dibuka setiap hari, termasuk hari libur nasional dari jam
08.00-14.00 WITA. Meski demikian, karena adanya aturan batas minimal
kuota pengunjung, pada Hari Senin-Jumat, pertunjukan baru dapat
diselenggarakan jika minimal ada 40 orang pengunjung. Pada akhir
pekan, biasanya planetarium ini ramai dikunjungi masyarakat, sehingga
terdapat pertunjukan reguler yang berlangsung setiap satu jam, mulai
jam 10.00 WITA. Tapi disini kami agak kecewa karena tidak dapat
menyaksikan pertunjukan. Meskipun apabila di bawah jumlah tersebut,
pertunjukan juga bisa dimulai asalkan pengunjung membayar Rp 200.000,
berapapun pengunjungnya. Yah tak apalah akhirnya kami cuma bisa
melihat koleksi foto-foto dan lainnya di luar ruangan. Semoga nanti
jika berkunjung lagi saya bisa menikmati pertunjukannya.
Untuk
mendapatkan informasi lebih banyak tentang Planetarium, silakan
hubungi:
Planetarium
Jagat Raya
Jl.
Diponegoro Tenggarong
Kutai
Kartanegara
Kalimantan
Timur 75514
0541-661045,
661335
Tidak ada komentar:
Posting Komentar